Media Pembelajaran Berbasis Komputer


Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, tuntutan penggunaan teknologi canggih pun semakin meluas ke semua aspek kehidupan, terutama dalam dunia pendidikan. Dalam hal ini, dunia pendidikan merupakan sasaran utama penggunaan media-media canggih baru yang merupakan hasil dari kemajuan iptek tersebut. Salah satu contohnya yaitu sekarang hamper di seluruh tingkat lembaga pendidikan di Indonesia telah memakai media-media pendidikan berbasis computer, baik di sekolah yang berada di kota maupun di pedesaan. Dengan bantuan dan dukungan dari pemerintah, kini diusahakan semua sekolah dan lembaga pendidikan di Indonesia tidak tertinggal dengan perkembangan teknologi tersebut.
1.Sejarah Perkembangan Media Berbasis Komputer
Pada awalnya media komputer ditemukan pada tahun 1950-an dan berkembang dengan lambat hingga tahun 1960-an, hal ini dikarenakan komputer yang dihasilkan pada masa itu burukuran besar sehingga tidak efisien ruang dan jumlah orang. Dan ketika ditemukannya prosesor berukuran kecil pada tahun 1975, terjadi perkembangan yang pesat pada penggunaan computer. Bahkan perkembangan teknologi tersebut terus berlangsung hingga kini dan menghasilkan berbagai macam teknologi komputer yang semakin canggih dan dipakai di hampir semua kegiatan terutama sebagai media pendidikan.
2.Pembahasan Media Berbasis Komputer
Penggunanaan komputer sebagai media pengajaran in dikenal dengan nama pengajaran dengan bantuan komputer atau Computer-assisted Instruction (CIA) atau Computer-assisted Learning (CAL). Interaksi dalam lingkungan pengajaran berbasis komputer memiliki 3 unsur, yaitu urut-urutan instruksional yang dapat disesuaikan, jawaban, respons atau pekerjaan dari siswa, umpan balik tepat yang disesuaikan.
Penggunaan komputer sebagai media pengajaran pada umumnya mengikuti proses instruksional sebagai berikut:
a.Merencanakan, mengatur dan mengorganisasikan, dan menjadwalkan pengajaran.
b.Mengevaluasi siswa ( tes )
c.Mengumpulkan data mengenai siswa.
d.Melakukan analisis statistic mengenai data pembelajaran.
e.Membuat catatan perkembangan pembelajaran (kelompok atau perseorangan).
Dilihat dari situasi belajar di mana komputer digunakan untuk tujuan menyajikan pelajaran, bentuk CIA dapat meliputi:
a.Tutorial. Dalam system tutorial ini,informasi atau pesan berupa konsep disajikan di layar komputer dengan teks, gambar, atau grafik. Pada saat yang tepat siswa diperkirakan telah membaca, menginterpretasi, dan menyerap konsep yang disajikan, lalu guru mengajukan pertanyaan. Jika jawaban benar, komputer melanjutkan penyajian informasi berikutnya, namun bila jawaban salah maka komputer akan kembali ke sajian sebelumnya.
b.Drills and Practice ( Latihan) . Modus ini dapat berguna untuk memahirkan keterampilan atau memperkuat penguasaan konsep. Komputer menyiapkan serangkaian soal yang serupa dengan yang biasanya ditentukan dalam buku atau lembar kerja workbook. Metode penggunaan : setelah soal disajikan dan dijawab oleh siswa, lalu dilakuakn analisis. Kemudian pembahasan soal disajikan secara langsung sebelum soal berikutnya disajikan (penguatan secara konstan terhadap jawaban yang benar). Ini digunakan sebaga landasan pengajaran materi selanjutnya.
c.Simulasi. Simulasi pada komputer memberikan kesempatan untuk belajar secara dinamis, interaktif, dan perorangan. Dengan simulasi, lingkungan kerja yang kompleks dapat ditata sehingga menyerupai dunia nyata. Misalnya membuat simulasi bagan rangkaian listrik atau rangkaian PCB dengan menggunakan software yang telah terinstal di komputer.
d.Permainan Instruksional. Permainan instruksional adalah permainan yang dirancang dengan baik dan dapat memotivasi siswa serta meningkatkan intelejensi dan keterampilan. Misalanya, permainan Typer Shark yang terinstal di komputer, di mana siswa dituntut untuk menginputkan karakter dari keyboard dengan cepat.
3.Faktor Pendukung Keberhasilan CIA
Keberhasilan pembelajaran CIA tergantung pada faktor proses., kognitif dan motivasi belajar. Sehingga, para ahli mengajukan prinsip-prinsip perancangan CIA, yaitu:
a.Belajar harus menyenangkan
b.Interaktifitas.
c.Kesempatan berlatih harus memotivasi, cocok, dan tersedia feedback.
d.Menuntun dan melatih siswa dengan lingkungan informal.

0 komentar: